1. PENGERTIAN
Kata 'siaran' merupakan padanan dari kata broadcast dalam bahasa inggris.Undang - undang penyiaran memberikan pengertian siaran sebagai pesan atau rangkaian pesan dalam bentuk suara, gambar, atau suara dan gambar atau bentuk yang berbentuk grafis, karakter baik bersifat interaktif maupun tidak, yang dapat diterima melalui perangkat penerima siaran.
Sementara penyiaran yang merupakan padanan kata broadcasting memiliki pengertian sebagai : kegiatan pemancar luasan siaran melalui sarana pemancaran dan sarana transmisi di darat, di laut atau antariksa dengan menggunakan spektrum frekuensi radio (sinyal radio) yang berbentuk gelombang elektromagnetik yang merambat melalui udara, kabel, dan media lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran.
Pada sisi lain broadcasting mengandung makna "a medium that disseminates via telecommunications atau taking part in a radio or tv program", sehingga broadcasting dapat didefinisikan sebagai penyebarluasan informasi berupa gambar bergerak dan suara serta multimedia melalui elektronik. Berupa definisi lain menyebutkan bahwa pengertian broadcasting (penyiaran) adalah distribusi audio dan video yang mengirimkan sinyal program untuk penonton.
2. LATAR BELKANG
Peran multimedia massa di masyarakat sangat vital.Khususnya media penyiaran. Sebagai media audio dan televisi memiliki peran aktif dalam menyampaikan berbagai macam informasi. Dengan berbagai kelebihannya dibandingkan media cetak, televisi dan radio mampu memberikan sajian program yang lebih informatif, kreatif dan edukatif, baik itu karya artistik maupun jurnalistik. Karena itu, media penyiaran telah menjadi komoditas masyarakat dunia. Perkembangan ilmu teknologi komunikasi dan informasi telah membawa perubahan besar dalam dunia penyiran.Sejak ditemukannya televisi dan radio oleh para ilmuan, media elektronik ini terus mengalami perkembangan dari masa ke masa. perjalanan panjang media penyiaran hingga saat ini merupakan pencapaian besar yang dihasilkan oleh para ilmuan.Penting untuk dipelajari bagaimana sejarah awal televisi dan radio menjadi media yang efektif bagi masyarakat dunia. Karean media televisi dan radio merupakan industri padat modal, padat teknologi dan padat sumber daya manusia.
3. TUJUAN
Agar masyarakat mengetahui sejarah awal penyiaran televisi dan radio di dunia, khususnya di indonesia serta perkembangannya dari zaman ke zaman.
4. ALAT DAN BAHAN
A. komputer/laptop.
B. materi yang akan di pelajari.
C. jaringan internet.
5. JANGKA WAKTU
jangka waktu yang di butuhkan tergantung kepada tingkat pemahaman kita terhadap materi yang akan di pelajari.
6. PEMBAHASAN
A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN TELEVISI DI DUNIA
Televisi merupakan media temuan ilmuan e4ropa dan merupakan perpaduan sistem keharmonisan dari beberapa pakar ilmuan di dunia. Sejalan dengan kemajuan teknologi elektronika, yang bergerak pesat sejak ditemukannya transistor oleh WILLIAM SOCKLEY dan temna - temnanbya tahun 1946.Transistor benda yang sebesar pasir berfungsi sebagai penghantar tenaga istrik bebas hambatan.Alat ini menggantikan fungsi tabung yang diciptakan oleh LEE DE FOREST pada tahun 1912. Pada tahun 1923 VLADIMIR KATAJEV ZWORYKIN berhasil menciptakan system televisi elekris. Sementara tahun 1929 seorang ilmuan bernama JOHN L BAINI mengadakan percobaan televisi pertama di dunia dan dilanjutkan di laboratorium perusahaan TELEPHONE BELL. Perkembangan ini terus berkambang dan akhirnya PAUL NIPKOW melahirkan televisi mekanik. Ini dibuktikan di NEw YORK WORLD'S FAIR tahun 1939 dipamerkan televisi berukuran 8 x 10 inchi.
1. Televisi generasi pertama adalah hitam-putih.Di sini sinar pantul setelah melewati sistem lensa akan terbentuk proyeksi hitam-putih.Dalam
perkembangan selanjutnya, sinar pantul setelah dilewatkan sistem lensa,
disalurkan juga sebuah prisma/dichroic sehingga terbentuklah tiga warna
dasar, yakni merah (red), hijau (green), dan biru (blue).Tiga gambar
proyeksi yang mengandung tiga warna dasar RGB inilah selanjutnya
masing-masing diubah menjadi sinyal gambar proyeksi merah, hijau dan
biru, yang juga menghasilkan gambar proyeksi berwarna di layar televisi.
2. Televisi generasi kedua adalah televisi berwarna.Ada tiga sistem di dalam televisi berwarna, yakni:
1. Phase Alternating Line (PAL) : 625 garis/detik – 60 hertz,
2. National Television System Committess (NTSC) : 525 garis/detik -50 hertz,
3. Sequential Colour A’memoar (SECAM) : 825 garis/detik -50 hertz.
Untuk bisa mengubah sistem bisa menggunakan convertion unit (converter). Televisi generasi ini memiliki rasio layar 4:3.
3. Televisi generasi ketiga adalah High Definition TV (HDTV). Televisi generasi ketiga inilah yang menjamin kesempurnaan tontonan.HDTV (Hi-Vision) dapat dikatakan sebagai tv masa depan.HDTV memilki ukuran rasio layar 16:9.
Menurut Onong Uchyana Effendi dalam buku Dimensi-Dimensi komunikasi,
kemunculan siaran televisi pertama di dunia adalah ketika Dewan Keamanan
PBB pada tahun 1946 mengadakan rapatnya yang pertama di gedung
Perguruan Tinggi Hunter, New York, Amerika Serikat.Sidang Dewan Keamanan
PBB itu penting sekali artinya karena nasib dunia setelah Perang Dunia
II akan ditentukan dalam persidangan.Tidak heran kalau wakil pers dari seluruh dunia datang dan memenuhi ruang sidang.Para pengunjung yang tidak kebagian tempat pun berada diluar dan bisa menyaksikan jalannya persidangan lewat televisi.
TEKNOLOGI SATELIT
Televisi satelit adalah televisi yang dipancarkan dengan cara yang mirip
seperti komunikasi satelit, serta bisa disamakan dengan televisi lokal
dan televisi kabel. Di banyak tempat di bumi ini, layanan televisi
satelit menambah sinyal lokal yang kuno, menghasilkan jangkauan saluran
dan layanan yang lebih luas, termasuk untuk layanan berbayar.
Sinyal televisi satelit pertama disiarkan dari benua Eropa ke satelit
Telstar di atas Amerika Utara pada tahun 1962. Satelit komunikasi
geosynchronous pertama, Syncom 2 diluncurkan pada tahun 1963. Komunikasi
satelit komersial pertama di dunia, disebut Intelsat_I (disebut juga
Early Bird), diluncurkan ke orbit pada tanggal 6 April 1965. Satelit
jaringan televisi nasional pertama, Orbita, dibuat di Uni Soviet pada
tahun 1967. Satelit domestik Amerika Utara pertama yang memuat siaran
televisi adalah geostasiun Anik 1 milik Kanada, yang diluncurkan pada
tahun 1872.
B. Sejarah dan Perkembangan Radio di Dunia
Berkat penemuan dari para pakar teknologi, benda fisik yang lazim
disebut pesawat radio ini bisa didengar melalui gelombang atau frekuensi
SW (Short Wave), AM (Amplitudo Modulation), dan FM (Frequency
Modulation).Di masa Charles Herrold pada tahun 1912, radio siaran secara
regular telah memiliki daya pikat yang potensial sebagai media aural,
yang bisa didengar.
Mencoba menelusuri jejak kronologi histori dan sepak terjangnya,
semenjak awal ditemuka pada 1877, benda yang mengandalkan gelombang
elektromagnetik ini terus mengalami perkembangan dalam beberapa
eksperimen, dan fungsinya sebagai perwujudan aplikasi teknologi media
telah dilakukan oleh James Clark Maxwell, Henrich Hertz, Glugliemo
Marconi, Lee De Forest, Regisnald Fessenden, serta Charles Herrold.
Penemuan berikutnya oleh tiga orang cendekiawan muda.Di
antaranya, seorang pakar ilmu teori alam asal inggris bernama James
Clark Maxwell yang mendapat julukan Scientific father of wireless,
berhasil menemukan rumus-rumus (1865) yang diduga mewujudkan gelombang
elektromagnetik, yakni gelombang yang digunakan radio dan televisi.
Rumus Maxwell kemudian diuji eksperimen oleh Henri Hertz (1884), yang
dilanjutkan Gluglielmo Marconi pada 1894 untuk mewujudkan penemuan radio
kearah yang lebih sempurna, yaitu pada 1895 penemuannya itu dapat
menerima tanda-tanda tanpa kawat dalam jarak 1 (satu) mil dari
sumbernya, dan pada 1896 jaraknya menjadi 8 (delapan) mil.Klimaksnya,
menurut William Albig dalam buku Modern Public Opinion, menjelaskan
cara-cara pengiriman tanda-tanda kawat yang dilakukan Marconi telah
melintasi Samudera Atlantik pada 1901.Kemudian Lee De Forest
mengembangkan penemuannya, dengan memperkenalkan lampu vakum (vaccum
tube) yang memungkinkan suara dapat disiarkan (1906).
Upaya mengagumkan datang dari David Sarnoff pada 1916 dengan memonya
Radio Music Box, mengenai usulan agar pesawat penerima radio diproduksi
secara massal sehingga siaran musik dapat dinikmati oleh orang
banyak.Dengan begitu, istilah radio siaran (Broadcasting) yang kali
pertama memperkenalkannya adalah David Sarnoff.
Menginjak tahun 1919 secara regular, Frank Conrad mempunyai suatu
gagasan untuk menyiarkan music dan sejumlah produk dari sebuah
departemen store di Pittsburgh, Amerika Serikat.Pada
2 November 1920 Stasiun Radio KDKA menyiarkan kegiatan Pemilihan
presiden Amerika Serikat, yang dianggap sebagai penyiaran berita pertama
secara meluas kepada masyarakat.
C. Sejarah dan Perkembangan Televisi di Indonesia
Siaran televisi di Indonesia dimulai pada tahun 1962.Meskipun hanya
siaran televisi hitam putih, tapi siaran pertama itu menjadi momentum
yang sangat bersejarah.Booming televisi dimulai ketika RCTI mulai
mengudara dengan bantuan decoder.
Dilandasi pemikiran jauh ke depan dan kemampuan yang dimiliki media
televisi, Menteri Penerangan RI pada saat itu, R.Maladi, mengusulkan
kepada pemerintah untuk mengadakan media televisi.Untuk
tahap awal media tv digunakan untuk menyiarkan penyelengaraan Asian
Games IV, yang akan dibuka oleh Presiden Soekarno pada tanggal 24
Agustus 1962.Usul ini memperoleh dukungan dari presiden dengan satu
keputusan untuk memasukkan pengadaan media televisi ke dalam Komando
Urusan AG (KUPAG) yang dipimpin oleh Jendral TNI Prayogi.KUPAG
saat itu tengah melaksanakan pembangunan sarana dan prasarana Komplek
Olahraga Senayan, tempat akan dilangsungkan Asian Games IV.
Menindak lanjuti keputusan pemerintah, Menteri Penerangan Maladi mengeluarkan Surat Keputusan No.20/SK/M/1961,
tertanggal 25 Juli1961 tentang pembentukan panitia persiapan televisi
(P2TV) tersebut dikeluarkan tanggal 25 Juli 1961 tetapi berlaku surut 1
Juli 1961.Rapat pertama P2TV berlangsung di Cipayung pada tanggal 16
Juli 1961.
P2TV menyusun rencana sarana dan prasarana serta beberapa lokasi tempat
dibangun stasiun tv .Pilihan lokasi akhirnya di tempat rencana
pembangunan Gedung Akademi Penerangan di Senayan (lokasi TVRI saat
ini).Pendirian pemancar ditetapkan di komplek yang akan di bangun studio
yaitu eks Gedung Akademi Penerangan.Sarana yang digunakan untuk
peliputan Asian Games IV adalah out-side broadcasting van (OB-VAN) yang
bersifat mobile dan mudah dipindah-pindah.(Empat Windu TVRI,1994:95-96).
Pada tanggal 8 Juli 1976 diluncurkan dari Tanjung Kennedy Amerika
Serikat Satelit Palapa (SKSD) system komunikasi satelit
domestic.Kemudian pada 16 Agustus 1976 Presiden Soeharto meresmikan
pembangunan satelit Palapa untuk keperluan telekomunikasi dan televsi.
Penyiaran TVRI di Era Orde Baru
Bertahannnya pemerintahan Orde Baru yang berkuasa hampir 32 tahun itu adalah contoh dari peran politik monopoli penyiaran di Indonesia.Yakni
dengan menyajikan berita-berita pembangunan yang hanya bersumber dari
pejabat negara.Orientasi pemberitaannya berkutat pada seremonial.Program
berita hampir selalu diawali oleh acara ‘gunting pita’ oleh presiden
dan pejabat lain (sudibyo, 2004).
Di era orde baru peran media khususnya media penyiaran baik RRI maupun
TVRI belum menunjukkan fungsi sosial dengan sempurna karena intervensi
kekuasaan pada saat itu.
Menurut Kitley pemberitaan TVRI melandaskan pada sebagai teori media pembangunan pemberitaaan yang bertumpu pada tujuan berikut:
1. Pengutamaan tugas pembangunan (Ekonomi, sosial, budaya& politik)
2. Kemandirian informasi budaya
3. Mendukung demokrasi
4. Setia kawan pada Negara-negara lain yang sedang membangun, kecuali pada poin ketiga.
TVRI Paska Orde Baru
Memasuki era paska reruntuhan rezim orde baru pada revolusi mei 1998,
media penyiaran belum beranjak mengalami perubahan yang signifikan,
walaupun dari sisi perkembangan kepemilikan media, bisnis penyiaran
tidak lagi berpusat pada keluarga Cendana.
Setelah TVRI lepas dari Departemen Penerangan karena institusi yang mengatur regulasi media ini dibubarkan oleh pemerintahan Gusdur.Maka
posisi TVRI mengalami perkembangan yang pasang surut.Pergeseran politik
tahun 1998 adalah momentum bagi TVRI untuk menjadi stasiun yang
sebenarnya dalam pengertian melepaskan diri sebagai media massa yang
profesional dan modern.
Namun arena terlanjur identik dengan stigma Orde Baru mengakinatkan TVRI
(dan juga RRI) sering menjadi sasaran tembak mahasiswa dalam setiap
demonya yang anti-Orde Baru.
TVRI pada Era PERJAN
Pada tanggal 6 Juni 2000 pemerintah mengumumkan tentang perubahan status
TVRI menjadi Perusahaan Jawatan (Perjan) yang ditandai dengan keluarnya
Peraturan Pemerintah No. 36 tahun 2000, yang diharapkan TVRI untuk
lebih independen.Namun campur tangan pemerintah tetap ada.Sebab dengan status yang baru itu TVRI bertanggung jawab kepada Menteri Keuangan.
TVRI pada Era PERSERO
Untuk mengatasi keruwetan TVRI, pemerintah kemudian mengangkat Sumita
Tobing (Sumita Tobing yang sukses melahirkan program liputan 6 SCTV)
sebagai Dirut TVRI.Sumita optimis dalam melakukan perbaikan dan
perubahan di TVRI.Untuk
menyehatkan keuangan, TVRI harus membuka diri untuk iklan
komersial.Sumita pun mengusulkan perubahan status TVRI menjadi
PERSERO.Dengan status PERSERO, sumita optimis bakal mampu meraih iklan
25 % atau sekitar 1,5 triliun rupiah pada tahun 2003.
Gagasan Dirut ini direspon oleh pemerintah.Menteri Negara BUMN
menegaskan bahwa dengan asset 250 milyar rupiah, TVRI layak menyandang
status Perseroan Terbatas.Hingga lahirlah Peraturan Pemerintah No. 9
Tahun 2002 tentang peralihan status TVRI.
Perkembangan Stasiun Televisi Swasta
Tahun 1989 adalah tonggak perkembangan penyiaran di Indonesia setelah
hampir 37 tahun TVRI menjadi single fighter.Dominasi TVRI mulai
menunjukkan tanda-tanda berakhir setelah mengudaranya RCTI.
Ishadi SK dalam bukunya Dunia Penyiaran, Prospek dan Tantangannya
menyebutkan secara riil kondisi penyiaran televisi Indonesia.Setelah
melalui periode monopoli selama lebih dari seperempat abad sistem
televisi di Indonesia memasuki tahap deregulasi.Banyak pertanyaan yang
timbul tentang alasan pemerintah melakukan deregulasi ini.Jawaban yang
paling masuk akal dapat dirumuskan menjadi empat alasan utama:
1. Adanya keperluan saluran tv yang lebih banyak untuk memenuhi
keinginan khalayak penonton tv yang jumlahnya semakin banyak dan
kehidupan ekonominya semakin baik.
2. Adanya ancaman dari transnational television melalui parabola.
3. Timbulnya bisnis penyewaan video.
4. Adanya desakan yang kuat kepada pemerintah dari sektor bisnis akan
perlunya media promosi produk barang dan jasa melalui tv swasta.
Atas pertimbangan tersebut, mulai tahun 1990 pemerintah mengizinkan tiga
stasiun swasta, RCTI beroperasi di Jakarta dan bandung, SCTV beroperasi
di Surabaya dan denpasar, TPI beroperasi di Jakarta dengan menggunakan
saluran transmisi TVRI pada pagi hari dan menyiarkan programnya ke
seluruh Indonesia.Ketiga stasiun tv itu diizinkan menyiarkan 20% iklan
dari seluruh waktu siaran.Banyak pembatasan dilakukan berdasarkan SK
Menpen Nomor 111 Tahun 1991 yang mengatur deregulasi televisi.Antara
lain membatasi jangkauan siarannya, tidak diizinkan memproduksi siaran
berita dan sejenisnya sendiri.Serta diwajibkan memperbanyak secara bertahap program lokal.Tv
swasta tidak diperkenankan untuk mengundang investor asing dan wajib
menyerahkan kepada TVRI 15% dari perolehan bersih stasiun swasta yang
bersangkutan tiap tahun.
Setelah Undang-Undang Penyiaran disahkan pada tahun 2002, jumlah
televisi baru di Indonesia terus bermunculan.Hingga penonton televisi
Indonesia memiliki banyak pilihan dalam menikmati berbagai program
televisi.
TEKNOLOGI SATELIT
Pada tahun 1995,bertepatan dengan HUT RI ke 50, sejarah baru di bidang
teknologi satelit di Indonesia dimulai.Sebuah satelit tipe baru Direct
Broadcasting Satellite (DBS) diluncurkan oleh konsorsium swasta.Satelit
tersebut bernama Indostar Satellite buatan International Technologies
Incorporation (ITI) telah diluncurkan dan diorbitkan diatas Geo
Stationary Orbit (GSO) Indonesia.
Menurut Ishadi SK, satelite untuk siaran televisi dibagi menjadi tiga
kategori: [1] Satelite Nasional: Palapa A, Satelite Annix Canada,
Sputnik 7 Uni Sovyet, BSI, BS2 NHK Jepang, [2] Satelite Regional: Palapa
Generasi B dan C, Australian Sat dan Arab Satelite, [3] Satelite
International: Intel Sat I sampai dengan Intel Sat XIV.
D. Sejarah dan Perkembangan Radio di Indonesia
Menguak eksistensinya pada masa pemerintahan imperialisme Belanda,radio
siaran pertama di Indonesia, kala itu bernama Nederland Indie – Hindia
Belanda, adalah Bataviase Radio Vereniging (BRV) berada di Batavia
(Jakarta), yang didirikan pada 16 juni 1925 oleh
Weltevreden.Anggota-anggota BRV secara gotong royong mengumpulkan uang
untuk membeli alat-alat dan dibuatlah pemancar kecil, sedangkan tempat
siarannya mula-mula dilangsungkan dari salah satu ruangan di Hotel des
Indes.Kemudian BRV mempunyai gedung siaran sendiri yang megah untuk
ukuran waktu itu.
Lima tahun setelah lahewwe] mjhirnya BRV, PTT Hindia Belanda mengadakan
percobaan-percobaan penyiaran radio oleh NIROM (Nederlandsch Indische
Radio Omroep Mij).Tahun 1934 NIROM mendapat izin dari pemerintah Hindia
Belanda untuk melakukan siaran dengan lokasi di Tanjung Priok.Kemudian
muncul badan-badan radio siaran lainnya, Solossche Radio Vereniging
(SRV) di Solo, Mataramse Vereniging Voor Radio Omroep (MAVRO) di
Jogjakarta, Chineese en Inheemse Radio Luisteraas Vereniging Oost Java
(CIRVO) di Surabaya, dan lain-lain.
Sebagai pelopor munculnya radio siaran usaha bangsa Indonesia adalah
SRV, yang didirikan pada 1 April 1933 berkat peran Mangkunegoro VII dan
Ir. Sarsito Mangunkusumo.Sejak itu, dikemudian hari, berdiri badan-badan radio siaran, usaha bangsa Indonesia di berbagai kota besar lainnya.Semua radio siaran memiliki status swasta.
Setelah Belanda menyerah terhadap Jepang pada 8 Maret 1942, radio yang
semula berstatus swasta dibekukan dan diurus oleh jawatan khusus bernama
Hoso Kanri Kyotu, yang merupakan pusat radio siaran dan berkedudukan di
Jakarta.Para cabangnya dinamakan Hoso Kyoku yang tersebar di kota lain.
Di era selanjutnya, ketika jepang menyerah pada 14 Agustus 1945, para
pemuda indonesia melanjutkan informasi yang didengar dari siaran luar
negeri mengenai jatuhnya bom atom di jepang oleh tentara Amerika.Teks
proklamasi kemerdekaan Indonesia dalam versi bahasa Indonesia dan
inggris kemudian dibacakan pada 17 Agustus 1945 pukul 19:00 WIB melalui
siaran radio, walau terbatas sekitar Jakarta.
Rangkaian peristiwa tersebut yang kemudian memicu kesepakatan untuk
mendirikan RRI (Radio Republik Indonesia) pada 11 september1945, yang
juga melahirkan suatu Piagam Tri Prasetya RRI, yaitu merefleksikan
komitmen RRI untuk bersikap netral dan tidak memihak kepada salah satu
aliran, keyakinan, partai, atau golongan.
Perkembangan Radio Swasta
Di dalam setiap perkembangan zaman, radio sebagai media siar mengalami
suatu metamorphosis dalam tujuan dan fungsinya.Secara tradisional,
tujuan penyiaran adalah untuk memberikan informasi, pendidikan, hiburan
dan perubahan kepada masyarakat.Di
Indonesia, sejalan dengan perkembangan dan kemajuan radio siaran ketika
memasuki akhir 1960-an, banyak radio siaran swasta, khususnya di
Jakarta, yang semula berpredikat amatir mulai merambah ke jenjang
professional dan bisnis.Bahkan semenjak akhir 1990-an, banyak radio
siaran yang dikelola dalam suatu grup media, dimana beragam format radio
dalam satu grup, yaitu MNC (Radio Trijaya, Global Radio, Radio TPI,
Women Radio), MRA (Hard Rock FM, I-Radio, Traxx FM) dan lain sebagainya.
Perkembangan teknologi radio dengan menggunakan jalur AM hingga FM, juga
merupakan sepak terjang dari pergulatan para insan radio siaran untuk
terus berupaya menyajikan suatu program yang unik dan menarik.
7. KESIMPULAN
Perkembangan media elektronik dari masa paska perang dunia hingga saat ini tentu merupakan pencapaian para ilmuwan yang luar biasa. Berkat uasaha dan inovasinya, media elektronik ini menjadi sumber informasi dan komunukasi yang efektif.
8. REFRENSI
https://ifaikah2.wordpress.com/2014/01/05/contoh-makalah-sejarah-broadcasting/
Kamis, 19 Januari 2017
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar