Kamis, 19 Januari 2017

sejarah penyiaran

Edit Posted by with No comments
1. PENGERTIAN
          
          Kata 'siaran' merupakan padanan dari kata broadcast dalam bahasa inggris.Undang - undang penyiaran  memberikan pengertian siaran sebagai pesan atau rangkaian pesan dalam bentuk suara, gambar, atau suara dan gambar atau bentuk yang berbentuk grafis, karakter baik bersifat interaktif maupun tidak, yang dapat diterima melalui perangkat penerima siaran.
   Sementara penyiaran yang merupakan padanan kata broadcasting memiliki pengertian sebagai : kegiatan pemancar luasan siaran melalui sarana pemancaran dan sarana transmisi di darat, di laut atau antariksa dengan menggunakan spektrum frekuensi radio (sinyal radio) yang berbentuk gelombang elektromagnetik yang merambat melalui udara, kabel, dan media lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran.
 Pada sisi lain broadcasting mengandung makna "a medium that disseminates via telecommunications atau taking part in a radio or tv program", sehingga broadcasting dapat didefinisikan sebagai penyebarluasan informasi berupa gambar bergerak dan suara serta multimedia melalui elektronik. Berupa definisi lain menyebutkan bahwa pengertian broadcasting (penyiaran) adalah distribusi audio dan video yang mengirimkan sinyal program untuk penonton.




2. LATAR BELKANG

   
       Peran multimedia massa di masyarakat sangat vital.Khususnya media penyiaran. Sebagai media audio dan televisi memiliki peran aktif dalam menyampaikan berbagai macam informasi. Dengan berbagai kelebihannya dibandingkan media cetak, televisi dan radio mampu memberikan sajian program yang lebih informatif, kreatif dan edukatif, baik itu karya artistik maupun jurnalistik. Karena itu, media penyiaran telah menjadi komoditas masyarakat dunia. Perkembangan ilmu teknologi komunikasi dan informasi telah membawa perubahan besar dalam dunia penyiran.Sejak ditemukannya televisi dan radio oleh para ilmuan, media elektronik ini terus mengalami perkembangan dari masa ke masa. perjalanan panjang media penyiaran hingga saat ini merupakan pencapaian besar yang dihasilkan oleh para ilmuan.Penting untuk dipelajari bagaimana sejarah awal televisi dan radio menjadi media yang efektif bagi masyarakat dunia. Karean media televisi dan radio merupakan industri padat modal, padat teknologi dan padat sumber daya manusia.


3. TUJUAN



          Agar masyarakat mengetahui sejarah awal penyiaran televisi dan radio di dunia, khususnya di indonesia serta perkembangannya dari zaman ke zaman.



4. ALAT DAN BAHAN

       A. komputer/laptop.
       B. materi yang akan di pelajari.
       C. jaringan internet.

5. JANGKA WAKTU

       jangka waktu yang di butuhkan tergantung kepada tingkat pemahaman kita terhadap materi yang akan di pelajari.

6. PEMBAHASAN

       A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN TELEVISI DI DUNIA
                 Televisi merupakan media temuan ilmuan e4ropa dan merupakan perpaduan sistem keharmonisan dari beberapa pakar ilmuan di dunia. Sejalan dengan kemajuan teknologi elektronika, yang bergerak pesat sejak ditemukannya transistor oleh WILLIAM SOCKLEY dan temna - temnanbya tahun 1946.Transistor benda yang sebesar pasir berfungsi sebagai penghantar tenaga istrik bebas hambatan.Alat ini menggantikan fungsi tabung yang diciptakan oleh LEE DE FOREST pada tahun 1912. Pada tahun 1923 VLADIMIR KATAJEV ZWORYKIN berhasil menciptakan system televisi elekris. Sementara tahun 1929 seorang ilmuan bernama JOHN L BAINI mengadakan percobaan televisi pertama di dunia dan dilanjutkan di laboratorium perusahaan TELEPHONE BELL. Perkembangan ini terus berkambang dan akhirnya PAUL NIPKOW melahirkan televisi mekanik. Ini dibuktikan di NEw YORK WORLD'S FAIR tahun 1939 dipamerkan televisi berukuran 8 x 10 inchi.
 1. Televisi generasi pertama adalah hitam-putih.Di sini sinar pantul setelah melewati sistem lensa akan terbentuk proyeksi hitam-putih.Dalam perkembangan selanjutnya, sinar pantul setelah dilewatkan sistem lensa, disalurkan juga sebuah prisma/dichroic sehingga terbentuklah tiga warna dasar, yakni merah (red), hijau (green), dan biru (blue).Tiga gambar proyeksi yang mengandung tiga warna dasar RGB inilah selanjutnya masing-masing diubah menjadi sinyal gambar proyeksi merah, hijau dan biru, yang juga menghasilkan gambar proyeksi berwarna di layar televisi.
2. Televisi generasi kedua adalah televisi berwarna.Ada tiga sistem di dalam televisi berwarna, yakni:
1. Phase Alternating Line (PAL) : 625 garis/detik – 60 hertz,
2. National Television System Committess (NTSC) : 525 garis/detik -50 hertz,
3. Sequential Colour A’memoar (SECAM) : 825 garis/detik -50 hertz.
Untuk bisa mengubah sistem bisa menggunakan convertion unit (converter). Televisi generasi ini memiliki rasio layar 4:3.
3. Televisi generasi ketiga adalah High Definition TV (HDTV). Televisi generasi ketiga inilah yang menjamin kesempurnaan tontonan.HDTV (Hi-Vision) dapat dikatakan sebagai tv masa depan.HDTV memilki ukuran rasio layar 16:9.
Menurut Onong Uchyana Effendi dalam buku Dimensi-Dimensi komunikasi, kemunculan siaran televisi pertama di dunia adalah ketika Dewan Keamanan PBB pada tahun 1946 mengadakan rapatnya yang pertama di gedung Perguruan Tinggi Hunter, New York, Amerika Serikat.Sidang Dewan Keamanan PBB itu penting sekali artinya karena nasib dunia setelah Perang Dunia II akan ditentukan dalam persidangan.Tidak heran kalau wakil pers dari seluruh dunia datang dan memenuhi ruang sidang.Para pengunjung yang tidak kebagian tempat pun berada diluar dan bisa menyaksikan jalannya persidangan lewat televisi.
TEKNOLOGI SATELIT
Televisi satelit adalah televisi yang dipancarkan dengan cara yang mirip seperti komunikasi satelit, serta bisa disamakan dengan televisi lokal dan televisi kabel. Di banyak tempat di bumi ini, layanan televisi satelit menambah sinyal lokal yang kuno, menghasilkan jangkauan saluran dan layanan yang lebih luas, termasuk untuk layanan berbayar.
Sinyal televisi satelit pertama disiarkan dari benua Eropa ke satelit Telstar di atas Amerika Utara pada tahun 1962. Satelit komunikasi geosynchronous pertama, Syncom 2 diluncurkan pada tahun 1963. Komunikasi satelit komersial pertama di dunia, disebut Intelsat_I (disebut juga Early Bird), diluncurkan ke orbit pada tanggal 6 April 1965. Satelit jaringan televisi nasional pertama, Orbita, dibuat di Uni Soviet pada tahun 1967. Satelit domestik Amerika Utara pertama yang memuat siaran televisi adalah geostasiun Anik 1 milik Kanada, yang diluncurkan pada tahun 1872.
B. Sejarah dan Perkembangan Radio di Dunia
Berkat penemuan dari para pakar teknologi, benda fisik yang lazim disebut pesawat radio ini bisa didengar melalui gelombang atau frekuensi SW (Short Wave), AM (Amplitudo Modulation), dan FM (Frequency Modulation).Di masa Charles Herrold pada tahun 1912, radio siaran secara regular telah memiliki daya pikat yang potensial sebagai media aural, yang bisa didengar.
Mencoba menelusuri jejak kronologi histori dan sepak terjangnya, semenjak awal ditemuka pada 1877, benda yang mengandalkan gelombang elektromagnetik ini terus mengalami perkembangan dalam beberapa eksperimen, dan fungsinya sebagai perwujudan aplikasi teknologi media telah dilakukan oleh James Clark Maxwell, Henrich Hertz, Glugliemo Marconi, Lee De Forest, Regisnald Fessenden, serta Charles Herrold.
Penemuan berikutnya oleh tiga orang cendekiawan muda.Di antaranya, seorang pakar ilmu teori alam asal inggris bernama James Clark Maxwell yang mendapat julukan Scientific father of wireless, berhasil menemukan rumus-rumus (1865) yang diduga mewujudkan gelombang elektromagnetik, yakni gelombang yang digunakan radio dan televisi.
Rumus Maxwell kemudian diuji eksperimen oleh Henri Hertz (1884), yang dilanjutkan Gluglielmo Marconi pada 1894 untuk mewujudkan penemuan radio kearah yang lebih sempurna, yaitu pada 1895 penemuannya itu dapat menerima tanda-tanda tanpa kawat dalam jarak 1 (satu) mil dari sumbernya, dan pada 1896 jaraknya menjadi 8 (delapan) mil.Klimaksnya, menurut William Albig dalam buku Modern Public Opinion, menjelaskan cara-cara pengiriman tanda-tanda kawat yang dilakukan Marconi telah melintasi Samudera Atlantik pada 1901.Kemudian Lee De Forest mengembangkan penemuannya, dengan memperkenalkan lampu vakum (vaccum tube) yang memungkinkan suara dapat disiarkan (1906).
Upaya mengagumkan datang dari David Sarnoff pada 1916 dengan memonya Radio Music Box, mengenai usulan agar pesawat penerima radio diproduksi secara massal sehingga siaran musik dapat dinikmati oleh orang banyak.Dengan begitu, istilah radio siaran (Broadcasting) yang kali pertama memperkenalkannya adalah David Sarnoff.
Menginjak tahun 1919 secara regular, Frank Conrad mempunyai suatu gagasan untuk menyiarkan music dan sejumlah produk dari sebuah departemen store di Pittsburgh, Amerika Serikat.Pada 2 November 1920 Stasiun Radio KDKA menyiarkan kegiatan Pemilihan presiden Amerika Serikat, yang dianggap sebagai penyiaran berita pertama secara meluas kepada masyarakat.
C. Sejarah dan Perkembangan Televisi di Indonesia
Siaran televisi di Indonesia dimulai pada tahun 1962.Meskipun hanya siaran televisi hitam putih, tapi siaran pertama itu menjadi momentum yang sangat bersejarah.Booming televisi dimulai ketika RCTI mulai mengudara dengan bantuan decoder.
Dilandasi pemikiran jauh ke depan dan kemampuan yang dimiliki media televisi, Menteri Penerangan RI pada saat itu, R.Maladi, mengusulkan kepada pemerintah untuk mengadakan media televisi.Untuk tahap awal media tv digunakan untuk menyiarkan penyelengaraan Asian Games IV, yang akan dibuka oleh Presiden Soekarno pada tanggal 24 Agustus 1962.Usul ini memperoleh dukungan dari presiden dengan satu keputusan untuk memasukkan pengadaan media televisi ke dalam Komando Urusan AG (KUPAG) yang dipimpin oleh Jendral TNI Prayogi.KUPAG saat itu tengah melaksanakan pembangunan sarana dan prasarana Komplek Olahraga Senayan, tempat akan dilangsungkan Asian Games IV.
Menindak lanjuti keputusan pemerintah, Menteri Penerangan Maladi mengeluarkan Surat Keputusan No.20/SK/M/1961, tertanggal 25 Juli1961 tentang pembentukan panitia persiapan televisi (P2TV) tersebut dikeluarkan tanggal 25 Juli 1961 tetapi berlaku surut 1 Juli 1961.Rapat pertama P2TV berlangsung di Cipayung pada tanggal 16 Juli 1961.
P2TV menyusun rencana sarana dan prasarana serta beberapa lokasi tempat dibangun stasiun tv .Pilihan lokasi akhirnya di tempat rencana pembangunan Gedung Akademi Penerangan di Senayan (lokasi TVRI saat ini).Pendirian pemancar ditetapkan di komplek yang akan di bangun studio yaitu eks Gedung Akademi Penerangan.Sarana yang digunakan untuk peliputan Asian Games IV adalah out-side broadcasting van (OB-VAN) yang bersifat mobile dan mudah dipindah-pindah.(Empat Windu TVRI,1994:95-96).
Pada tanggal 8 Juli 1976 diluncurkan dari Tanjung Kennedy Amerika Serikat Satelit Palapa (SKSD) system komunikasi satelit domestic.Kemudian pada 16 Agustus 1976 Presiden Soeharto meresmikan pembangunan satelit Palapa untuk keperluan telekomunikasi dan televsi.
Penyiaran TVRI di Era Orde Baru
Bertahannnya pemerintahan Orde Baru yang berkuasa hampir 32 tahun itu adalah contoh dari peran politik monopoli penyiaran di Indonesia.Yakni dengan menyajikan berita-berita pembangunan yang hanya bersumber dari pejabat negara.Orientasi pemberitaannya berkutat pada seremonial.Program berita hampir selalu diawali oleh acara ‘gunting pita’ oleh presiden dan pejabat lain (sudibyo, 2004).
Di era orde baru peran media khususnya media penyiaran baik RRI maupun TVRI belum menunjukkan fungsi sosial dengan sempurna karena intervensi kekuasaan pada saat itu.
Menurut Kitley pemberitaan TVRI melandaskan pada sebagai teori media pembangunan pemberitaaan yang bertumpu pada tujuan berikut:
1. Pengutamaan tugas pembangunan (Ekonomi, sosial, budaya& politik)
2. Kemandirian informasi budaya
3. Mendukung demokrasi
4. Setia kawan pada Negara-negara lain yang sedang membangun, kecuali pada poin ketiga.
TVRI Paska Orde Baru
Memasuki era paska reruntuhan rezim orde baru pada revolusi mei 1998, media penyiaran belum beranjak mengalami perubahan yang signifikan, walaupun dari sisi perkembangan kepemilikan media, bisnis penyiaran tidak lagi berpusat pada keluarga Cendana.
Setelah TVRI lepas dari Departemen Penerangan karena institusi yang mengatur regulasi media ini dibubarkan oleh pemerintahan Gusdur.Maka posisi TVRI mengalami perkembangan yang pasang surut.Pergeseran politik tahun 1998 adalah momentum bagi TVRI untuk menjadi stasiun yang sebenarnya dalam pengertian melepaskan diri sebagai media massa yang profesional dan modern.
Namun arena terlanjur identik dengan stigma Orde Baru mengakinatkan TVRI (dan juga RRI) sering menjadi sasaran tembak mahasiswa dalam setiap demonya yang anti-Orde Baru.
TVRI pada Era PERJAN
Pada tanggal 6 Juni 2000 pemerintah mengumumkan tentang perubahan status TVRI menjadi Perusahaan Jawatan (Perjan) yang ditandai dengan keluarnya Peraturan Pemerintah No. 36 tahun 2000, yang diharapkan TVRI untuk lebih independen.Namun campur tangan pemerintah tetap ada.Sebab dengan status yang baru itu TVRI bertanggung jawab kepada Menteri Keuangan.
TVRI pada Era PERSERO
Untuk mengatasi keruwetan TVRI, pemerintah kemudian mengangkat Sumita Tobing (Sumita Tobing yang sukses melahirkan program liputan 6 SCTV) sebagai Dirut TVRI.Sumita optimis dalam melakukan perbaikan dan perubahan di TVRI.Untuk menyehatkan keuangan, TVRI harus membuka diri untuk iklan komersial.Sumita pun mengusulkan perubahan status TVRI menjadi PERSERO.Dengan status PERSERO, sumita optimis bakal mampu meraih iklan 25 % atau sekitar 1,5 triliun rupiah pada tahun 2003.
Gagasan Dirut ini direspon oleh pemerintah.Menteri Negara BUMN menegaskan bahwa dengan asset 250 milyar rupiah, TVRI layak menyandang status Perseroan Terbatas.Hingga lahirlah Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 2002 tentang peralihan status TVRI.
Perkembangan Stasiun Televisi Swasta
Tahun 1989 adalah tonggak perkembangan penyiaran di Indonesia setelah hampir 37 tahun TVRI menjadi single fighter.Dominasi TVRI mulai menunjukkan tanda-tanda berakhir setelah mengudaranya RCTI.
Ishadi SK dalam bukunya Dunia Penyiaran, Prospek dan Tantangannya menyebutkan secara riil kondisi penyiaran televisi Indonesia.Setelah melalui periode monopoli selama lebih dari seperempat abad sistem televisi di Indonesia memasuki tahap deregulasi.Banyak pertanyaan yang timbul tentang alasan pemerintah melakukan deregulasi ini.Jawaban yang paling masuk akal dapat dirumuskan menjadi empat alasan utama:
1. Adanya keperluan saluran tv yang lebih banyak untuk memenuhi keinginan khalayak penonton tv yang jumlahnya semakin banyak dan kehidupan ekonominya semakin baik.
2. Adanya ancaman dari transnational television melalui parabola.
3. Timbulnya bisnis penyewaan video.
4. Adanya desakan yang kuat kepada pemerintah dari sektor bisnis akan perlunya media promosi produk barang dan jasa melalui tv swasta.
Atas pertimbangan tersebut, mulai tahun 1990 pemerintah mengizinkan tiga stasiun swasta, RCTI beroperasi di Jakarta dan bandung, SCTV beroperasi di Surabaya dan denpasar, TPI beroperasi di Jakarta dengan menggunakan saluran transmisi TVRI pada pagi hari dan menyiarkan programnya ke seluruh Indonesia.Ketiga stasiun tv itu diizinkan menyiarkan 20% iklan dari seluruh waktu siaran.Banyak pembatasan dilakukan berdasarkan SK Menpen Nomor 111 Tahun 1991 yang mengatur deregulasi televisi.Antara lain membatasi jangkauan siarannya, tidak diizinkan memproduksi siaran berita dan sejenisnya sendiri.Serta diwajibkan memperbanyak secara bertahap program lokal.Tv swasta tidak diperkenankan untuk mengundang investor asing dan wajib menyerahkan kepada TVRI 15% dari perolehan bersih stasiun swasta yang bersangkutan tiap tahun.
Setelah Undang-Undang Penyiaran disahkan pada tahun 2002, jumlah televisi baru di Indonesia terus bermunculan.Hingga penonton televisi Indonesia memiliki banyak pilihan dalam menikmati berbagai program televisi.
TEKNOLOGI SATELIT
Pada tahun 1995,bertepatan dengan HUT RI ke 50, sejarah baru di bidang teknologi satelit di Indonesia dimulai.Sebuah satelit tipe baru Direct Broadcasting Satellite (DBS) diluncurkan oleh konsorsium swasta.Satelit tersebut bernama Indostar Satellite buatan International Technologies Incorporation (ITI) telah diluncurkan dan diorbitkan diatas Geo Stationary Orbit (GSO) Indonesia.
Menurut Ishadi SK, satelite untuk siaran televisi dibagi menjadi tiga kategori: [1] Satelite Nasional: Palapa A, Satelite Annix Canada, Sputnik 7 Uni Sovyet, BSI, BS2 NHK Jepang, [2] Satelite Regional: Palapa Generasi B dan C, Australian Sat dan Arab Satelite, [3] Satelite International: Intel Sat I sampai dengan Intel Sat XIV.
D. Sejarah dan Perkembangan Radio di Indonesia
Menguak eksistensinya pada masa pemerintahan imperialisme Belanda,radio siaran pertama di Indonesia, kala itu bernama Nederland Indie – Hindia Belanda, adalah Bataviase Radio Vereniging (BRV) berada di Batavia (Jakarta), yang didirikan pada 16 juni 1925 oleh Weltevreden.Anggota-anggota BRV secara gotong royong mengumpulkan uang untuk membeli alat-alat dan dibuatlah pemancar kecil, sedangkan tempat siarannya mula-mula dilangsungkan dari salah satu ruangan di Hotel des Indes.Kemudian BRV mempunyai gedung siaran sendiri yang megah untuk ukuran waktu itu.
Lima tahun setelah lahewwe] mjhirnya BRV, PTT Hindia Belanda mengadakan percobaan-percobaan penyiaran radio oleh NIROM (Nederlandsch Indische Radio Omroep Mij).Tahun 1934 NIROM mendapat izin dari pemerintah Hindia Belanda untuk melakukan siaran dengan lokasi di Tanjung Priok.Kemudian muncul badan-badan radio siaran lainnya, Solossche Radio Vereniging (SRV) di Solo, Mataramse Vereniging Voor Radio Omroep (MAVRO) di Jogjakarta, Chineese en Inheemse Radio Luisteraas Vereniging Oost Java (CIRVO) di Surabaya, dan lain-lain.
Sebagai pelopor munculnya radio siaran usaha bangsa Indonesia adalah SRV, yang didirikan pada 1 April 1933 berkat peran Mangkunegoro VII dan Ir. Sarsito Mangunkusumo.Sejak itu, dikemudian hari, berdiri badan-badan radio siaran, usaha bangsa Indonesia di berbagai kota besar lainnya.Semua radio siaran memiliki status swasta.
Setelah Belanda menyerah terhadap Jepang pada 8 Maret 1942, radio yang semula berstatus swasta dibekukan dan diurus oleh jawatan khusus bernama Hoso Kanri Kyotu, yang merupakan pusat radio siaran dan berkedudukan di Jakarta.Para cabangnya dinamakan Hoso Kyoku yang tersebar di kota lain.
Di era selanjutnya, ketika jepang menyerah pada 14 Agustus 1945, para pemuda indonesia melanjutkan informasi yang didengar dari siaran luar negeri mengenai jatuhnya bom atom di jepang oleh tentara Amerika.Teks proklamasi kemerdekaan Indonesia dalam versi bahasa Indonesia dan inggris kemudian dibacakan pada 17 Agustus 1945 pukul 19:00 WIB melalui siaran radio, walau terbatas sekitar Jakarta.
Rangkaian peristiwa tersebut yang kemudian memicu kesepakatan untuk mendirikan RRI (Radio Republik Indonesia) pada 11 september1945, yang juga melahirkan suatu Piagam Tri Prasetya RRI, yaitu merefleksikan komitmen RRI untuk bersikap netral dan tidak memihak kepada salah satu aliran, keyakinan, partai, atau golongan.
Perkembangan Radio Swasta
Di dalam setiap perkembangan zaman, radio sebagai media siar mengalami suatu metamorphosis dalam tujuan dan fungsinya.Secara tradisional, tujuan penyiaran adalah untuk memberikan informasi, pendidikan, hiburan dan perubahan kepada masyarakat.Di Indonesia, sejalan dengan perkembangan dan kemajuan radio siaran ketika memasuki akhir 1960-an, banyak radio siaran swasta, khususnya di Jakarta, yang semula berpredikat amatir mulai merambah ke jenjang professional dan bisnis.Bahkan semenjak akhir 1990-an, banyak radio siaran yang dikelola dalam suatu grup media, dimana beragam format radio dalam satu grup, yaitu MNC (Radio Trijaya, Global Radio, Radio TPI, Women Radio), MRA (Hard Rock FM, I-Radio, Traxx FM) dan lain sebagainya.
Perkembangan teknologi radio dengan menggunakan jalur AM hingga FM, juga merupakan sepak terjang dari pergulatan para insan radio siaran untuk terus berupaya menyajikan suatu program yang unik dan menarik.

7. KESIMPULAN

        Perkembangan media elektronik dari masa paska perang dunia hingga saat ini tentu merupakan pencapaian para ilmuwan yang luar biasa. Berkat uasaha dan inovasinya, media elektronik ini menjadi sumber informasi dan komunukasi yang efektif.
8. REFRENSI

https://ifaikah2.wordpress.com/2014/01/05/contoh-makalah-sejarah-broadcasting/

0 komentar:

Posting Komentar