Baiklah,
setelah mempelajari kegiatan belajar 1 – 3 ini, kini Anda akan di ajak
menyelami masalah yang paling utam dlaam Fotografi. Benar! Ini adalah masalah
pencahayaan. Tahukah Anda apa yang dimaksud dengan pencahayaan? Jika tidak,
berarti Anda tepat sekali untuk mulai membuka, membaca dan belajar pada
kegiatan belajar 4 ini. Selamat membaca
dan berkarya!
Tujuan
Instruksional Umum
Setelah
mempelajari penggalan modul ini, Anda diharapkan dapat memahami masalah
pencahayaan dan beberapa aspek yang berperan penting dalam proses penciptaan
karya foto Anda.
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mempelajari kegiatan belajar 4, Anda diharapkan
mampu:
·
Menjelaskan pencahayaan dalam
fotografi
·
Menyebutkan sumber cahaya dalam
fotografi
·
Membedakan
tiga kategori kualitas sinar (intensitas cahaya)
·
Menyebutkan
7 macam arah datangnya sinar / pencahayaan
·
Menjelaskan
hubungan antara bukaan difragma, kecepatan rana dan iso film dengan pencahayaan
·
Mempraktekkan
proses pencahayaan yang Anda inginkan dengan menggunakan kamera SLR
teknik Pencahayaan (Lighting) Dalam Fotografi
Teknik Pencahayaan (Lighting) Dalam Fotografi - Jika berbicara tentang pencahayaan (lighting) dalam fotografi (baca kembali tentang konsep 'pencahayaan dalam fotografi'), maka hal ini tidak terlepas dari teknik atau cara yang digunakan dalam memanfaatkan sumber cahaya ketika memotret.
Teknik pencahayaan dalam fotografi ini sangat penting untuk dipelajari dan dilatih agar kemampuan kita dalam dunia fotografi semakin terasah dengan baik.
Berdasarkan arah datangnya cahaya, teknik pencahayaan (lighting) dalam fotografi terbagi menjadi banyak jenis. Namun secara umum terdapat tujuh jenis teknik dasar pencahayaan yang dikenal dan seringkali digunakan saat memotret yaitu front light, oval light, side light, rim light, back light, top light, dan ray of light
Kekurangan yang dimiliki dari penggunaan teknik front light ini yaitu objek utama akan terkesan datar (flat) atau tanpa dimensi. Kelebihan yang dimiliki dengan menggunakan teknik frontlight ini yaitu kita dapat memperoleh informasi warna yang dimiliki oleh objek yang kira potret.
Teknik ini banyak digunakan dalam studio dan dikenal dengan nama rembrant light atau lip. Biasanya digunakan reflector untuk membantu dalam memotret dengan teknik pencahayaan ini.
Karakteristik dari teknik side light ini yaitu untuk memunculkan tekstur
dari objek yang dipotret. Teknik side light ini juga banyak digunakan
untuk foto yang diambil di dalam studio.
Karakteristik dari penggunaan teknik rim light ini adalah untuk menampilkan bentuk garis atau kontur yang jelas dan kilauan bagian tepi belakang objek yang diportret.
Teknik back light ini sering digunakan untuk memotret foto siluet (seperti foto petani yang saya potret di atas). Karena tujuan dari penggunakan teknik back light adalah untuk memunculkan bentuk objek secara kesuluruhan yang utuh.
Teknik top light ini digunakan untuk membuat foto yang bagian atas objeknya memiliki kilauan sehingga menimbulkan kesan yang sangat menarik. Baiasanya digunakan untuk memotret foto butterfly light.
Ray of light mudah ditemukan pada waktu pagi hari berkabut atau berasap. Saya sendiri senang memotret dengan teknik ray of light ini, untuk dapat menemukannya dengan mudah yaitu ketika matahari hendak terbenam di mana kondisi cuaca yang agak mendung.
Teknik pencahayaan dalam fotografi ini sangat penting untuk dipelajari dan dilatih agar kemampuan kita dalam dunia fotografi semakin terasah dengan baik.
Berdasarkan arah datangnya cahaya, teknik pencahayaan (lighting) dalam fotografi terbagi menjadi banyak jenis. Namun secara umum terdapat tujuh jenis teknik dasar pencahayaan yang dikenal dan seringkali digunakan saat memotret yaitu front light, oval light, side light, rim light, back light, top light, dan ray of light
Teknik Front Light
Teknik front light dalam fotografi merupakan teknik pencahayaan (lighting) yang memanfaatkan arah cahaya yang datang dari belakang fotografer. Cahaya yang datang saling berhadapan dengan area yang menjadi fokus utama objek foto, sehingga objek akan mendapatkan pencahayaan yang penuh.Kekurangan yang dimiliki dari penggunaan teknik front light ini yaitu objek utama akan terkesan datar (flat) atau tanpa dimensi. Kelebihan yang dimiliki dengan menggunakan teknik frontlight ini yaitu kita dapat memperoleh informasi warna yang dimiliki oleh objek yang kira potret.
Teknik Oval Light
Teknik oval light dalam fotografi merupakan teknik pencahayaan (lighting) yang memanfaatkan arah cahaya yang datang dari sudut 45º dari posisi fotografer berada atau sekitar 3/4 dari posisi objek yang dipotret. Karakteristik dari teknik oval light ini adalah untuk memunculkan dimensi pada objek tanpa kehilangan karakter warna yang dimilikinya.Teknik ini banyak digunakan dalam studio dan dikenal dengan nama rembrant light atau lip. Biasanya digunakan reflector untuk membantu dalam memotret dengan teknik pencahayaan ini.
Teknik Side Light
Teknik side light dalam fotografi merupakan teknik pencahayaan (lighting) yang memanfaatkan arah cahaya yang datang tepat dari samping objek, sehingga posisi jatuhnya bayangan berada pada posisi lainnya.Teknik Rim Light
Teknik rim light dalam fotografi merupakan teknik pencahayaan (lighting) yang memanfaatkan arah cahaya yang datang dari belakang objek dengan sudut 1/4 objek, sehingga bagian depan objek akan tampak gelap.Karakteristik dari penggunaan teknik rim light ini adalah untuk menampilkan bentuk garis atau kontur yang jelas dan kilauan bagian tepi belakang objek yang diportret.
Teknik Back Light
Teknik rim light dalam fotografi merupakan teknik pencahayaan (lighting) yang memanfaatkan arah cahaya yang datang tepat dari belakang objek yang dipotret. Fotografer berhadapan langsung dengan arah datangnya cahaya (objek membelakangi sumber cahaya).Teknik back light ini sering digunakan untuk memotret foto siluet (seperti foto petani yang saya potret di atas). Karena tujuan dari penggunakan teknik back light adalah untuk memunculkan bentuk objek secara kesuluruhan yang utuh.
Teknik Top Light
Teknik top light dalam fotografi merupakan teknik pencahayaan (lighting) yang memanfaatkan arah cahaya yang datang dari bagian atas objek yang dipotret, sehingga memunculkan kilauan rambut (hair light), terlebih jika sumber cahaya berada agak belakang dari objek.Teknik top light ini digunakan untuk membuat foto yang bagian atas objeknya memiliki kilauan sehingga menimbulkan kesan yang sangat menarik. Baiasanya digunakan untuk memotret foto butterfly light.
Teknik Ray of Light
Teknik ray of light merupakan teknik yang memanfaatkan karakteristik cahaya, yang muncul karena terobosan melalui awan, debu dan benda lainnya. Untuk dapat melihat pencahayaan ini, kondisi lingkungan atau tempat jatuhnya sinar harus memiliki background yang gelap.Ray of light mudah ditemukan pada waktu pagi hari berkabut atau berasap. Saya sendiri senang memotret dengan teknik ray of light ini, untuk dapat menemukannya dengan mudah yaitu ketika matahari hendak terbenam di mana kondisi cuaca yang agak mendung.
ALAT
BANTU PEMOTRETAN
a.
Filter
Sesuai
dengan namanya alat ini cara kerjanya sama seperti filter pada umumnya
yaitu sebagai penyaring, jika di dalam rokok berguna menyaring asap tapi disini
filter berfungsi menyaring cahaya yang masuk sehingga menimbulkan
efek-efek yang kita inginkan. Penggunaannya dengan cara dipasang diujung
lensa. Bentuk filter ada dua yaitu square (kotak) dan
circle (bulat). Jika menggunakan filter square, kita harus
menambahkan ring khusus di depan lensa. Untuk penggunaan filter yang
bentuknya bulat, kita harus memperhatikan diameter dari lensa kamera yang kita
gunakan. Macam – macam filter dan kegunaannya antara lain :
a.
filter PL, memekatkan warna dan menghilangkan refleksi
b.
filter UV, mengurangi sinar ultra violet.
c.
filter ND (natural density), mengurangi contrast.
d.
filter warna, memberi efek warna.
e.
filter soft, melembutkan objek.
f.
filter diffuser, hampir sama dengan filter soft, tapi lebih halus.
g.
filter cross, memberi efek cross/silang pada sumber cahaya.
h.
filter multi image, memberi efek multi image.
i.
filter multi expose, digunakan dalam pemotretan multi expose.
j.
filter gradasi, memberi efek gradasi warna
b.
Tudung Lensa
Alat
yang dipasang pada lensa ini berfungsi menghilangkan cahaya/sinar yang tidak
diinginkan masuk kedalam lensa karena cahaya tersebut biasanya dapat menyebabkan
flare pada hasil pemotretan. Flare dapat merusak hasil foto karena
menurunkan kontras dan mengurangi saturasi warna. Alat ini sangat berguna
terutama pada pemotretan yang berhadapan langsung dengan arah datangnya
cahaya.
c.
Tripod
Tripod
atau biasa disebut kaki tiga berfungsi sebagai peyangga kamera saat pemotretan
agar kamera tidak mengalami guncangan (shaking). Biasanya digunakan pada
pemotretan yang menggunakan kecepatan (speed ) rendah/lambat dan
untuk menopang lensa-lensa panjang.
d.
Monopod
Mempunyai
fungsi yang sama dengan tripod tetapi hanya bentuknya yang berbeda yaitu hanya
satu kaki sehingga lebih praktis.
e.
Kabel Release
Bentuknya
hampir seperti injeksi yang lentur berfungsi untuk menghindari goncangan saat
shutter ditekan karena saat memakai alat ini kita tidak perlu menekan
shutter secara langsung. Penggunaannya dipasang pada soket kabel
release yang biasanya terdapat pada tombol shutter. Biasanya ini
soulmate-nya tripod dan biar penggunaan tripod lebih
afdol.
f.
Background
Kain
atau latar belakang yang digunakan untuk pemotretan studio dengan berbagai macam
gambar, pola dan warna.
g.
Stand Background
Alat
penyangga background, dan dalam penggunaannya paling tidak ada 2 stand. Alat ini
bisa dinaik – turunkan sesuai kebutuhan.
ALAT
BANTU PENCAHAYAAN
a.
Flash atau Blitz
Diperlukan
dalam pemotretan apabila cahaya yang ada dirasa kurang/ minim, misalnya
pemotretan pada malam hari. Meskipun demikian, tidak diharamkan bagi kita untuk
menggunakan flash pada siang hari, saat cahaya yang ada sudah cukup
banyak/terang. Penggunaan flash pada siang hari biasanya untuk fill in.
Sumber tenaga flash berasal dari baterai. Flash dapat digunakan
sesuai dengan kekuatannya, jaraknya, hingga fasilitas lebih yang
dimilikinya.
b.
Slave Unit
Dapat
disebut sebagai alat sensor. Cara kerja slave unit adalah menangkap cahaya dari
main light (sumber cahaya utama) untuk kemudian menyalakan sumber cahaya
lainnya yang terhubung dengan slave unit tersebut.
c.
Sincro Cable/Kabel Sinkro
Kabel
yang digunakan untuk membantu menyalakan flash tambahan atau sumber
cahaya pemotretan yang lain. Cara penggunaan kabel sinkro yaitu dengan cara
menghubungkannya dari sumber cahaya tambahan ke body kamera.
d.
Holder atau Braket
Alat
ini digunakan jika kita merasa perlu menggunakan flash tambahan. Holder
berfungsi sebagai penyangga flash tambahan dan slave unit. Penggunaannya dengan
cara dipasang pada body kamera.
e.
Strobo atau Strobe
Alat
ini hampir mirip dengan flash, tapi bentuknya lebih besar dan cahaya yang
dihasilkan juga lebih besar. Strobo dapat menyimpan cahaya dengan sumber tenaga
yang berasal dari tenaga listrik AC atau baterai kering. Strobo memiliki sensor
yang dapat menangkap main light sumber cahaya utama. Jadi strobo akan
menyala secara otomatis ketika ada main light yang dinyalakan. Jika
tidak menggunakan main light, strobo dapat diaktifkan dengan cara
menghubungkan kabel sinkro langsung dari strobo ke kamera. Ukuran kekuatan
cahaya yang dihasilkan strobo dapat kita atur sesuai selera kita. Alat ini lebih
banyak digunakan untuk pemotretan studio/indoor.
f.
AC Slave
Hampir
mirip dengan strobo cara kerja dan penggunaannya. Tetapi sifat arah cahaya dari
AC Slave lebih melebar atau menyebar ke segala arah.
g.
Snoot
Alat
ini berfungsi mengarahkan cahaya pada satu titik agar tidak menyebar/terpusat.
Bentuk snoot menyerupai corong dan juga lebih banyak digunakan untuk pemotretan
studio/indoor. Biasanya juga digunakan untuk pemotretan double dan
multi expose.
h.
Payung Reflektor
Sifat
cahaya yang dihasilkan lebih luas sehingga bayangan dan cahaya keseluruhan
menjadi lebih lembut. Payung reflektor memiliki bermacam-macam warna. Warna
standardnya putih, tapi ada juga yang berwarna perak (menghasilkan cahaya yang
lebih kuat) dan emas(menghasilkan cahaya yang hangat) . Sumber cahaya alat ini
berasal dari strobo.
i.
Reflektor
Digunakan
untuk memberi cahaya tambahan yang merupakan pantulan cahaya dari main
light. Biasanya berbentuk bundar dan kotak. Pada umumnya memiliki 3 warna
yaitu putih, perak dan emas. Kita juga dapat menggunakan sehelai kain putih,
styrofoam dan kertas mengkilap sebagai reflektor yang berguna pada saat
pemotretan.
j.
Soft Box
Sebuah
kotak yang terbuat dari kain dengan kedudukan atau rangka yang berbentuk seperti
pyramid. Cahaya yang dihasilkan softbox lebih lembut daripada cahaya yang
dihasilkan payung reflektor maupun reflektor. Softbox memiliki
bermacam-macam ukuran(semakin besar ukurannya semakin lembut cahaya yang
dihasilkan). Sumber cahaya Soft Box juga berasal dari
strobo.
k.
Barndoors
Berbentuk
segi empat dan bewarna gelap. Biasanya dipasang pada soft box. Kegunaan dari
barndoors adalah untuk mengarahkan cahaya yang keluar dari sumber
cahaya.
l.
Honeycomb/Sarang Tawon
Alat
ini sejenis dengan filter dan bentuknya bundar seperti sarang tawon, tapi
dipasang pada lampu/sumber cahaya. Berfungsi untuk menghaluskan cahaya yang
jatuh ke arah obyek..
m.
Light Stand
Alat
yang digunakan untuk menyangga lampu studio.
n.
Flash Meter
Berfungsi
sebagai pengukur kekuatan sumber cahaya dalam pemotretan indoor atau
outdoor. Alat ini lebih akurat daripada light meter yang ada pada
kamera.
o.
Infrared Sender
Mengirimkan
sinar infrared untuk memancing nyala flash atau lampu studio
REFERENSI
0 komentar:
Posting Komentar